Teacher: Buk Ema SP.d
|
SEJARAH
NASIONAL
|
Oleh:
1. Kuratul Aini
2. Muliani
3. Musdiansyah
|
Ma. Hidayatul Muhsinin
1/23/2014
|
PERISTIWA-PERISTIWA PENTING MENJELANG DAN SETELAH BERAKHIRNYA PERANG
DUNIA II
a. Revolusi
Komunis 25 Oktober 1917
Sejarah terbentuknya Uni Soviet tidak dapat dilepaskan dari peristiwa
25 Oktober 1917 atau yang sering disebut dengan “Revolusi Komunis”.
Revolusi ini dipelopori oleh kaum Bolsyewiki (Sosialis radikal atau
Komunis) yang dipimpin oleh Lenin dan Trotsky. Mereka menggulingkan
pemerintahan kaum Mensyewiki atau sosiali moderat atau sosialis yang dipimpin
oleh Kerensky. Kerensky tidak mendapat kepercayaan lagi dari rakyat Rusia
setelah gagal menyerbu Jerman.
Pudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan kaum Mensyewiki
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum Bolsyewiki yang dipimpin oleh Lenin untuk
merebut kekuasaan. Tanggal 25 Oktober 1917 kekuasaan kaum Mesyewiki jatuh ke
tangan kaum Bolsyewiki.
b. Terbentuknya
Uni Soviet
Setelah berhasil menggunakan pemerintahan kaum Mensyewiki, Lenin
menggunakan beberapa kali kebijakan untuk mengatur pemerintahan komunis di
Rusia. Kebijakan itu diantaranya sebagai berikut.
1) Tahun 1919 dibentuk
komitern untuk memimpin komunisme internasional.
2) Tahun 1921 Rusia
berhasil mengajak Ukraina dan Belarusia untuk bergabung menjadi USSR (Union of
Soviet Socialist Republic), yang di singkat Uni Soviet dengan ibu kotanya di
Moskow. Tiga republik pendiri Uni Soviet ini kemudian berhasil mendesak
negara-negara sekitarnya untuk bergabung dengan Uni Soviet.
c. Sebab-sebab
runruhnya Uni Soviet
Negara Uni Soviet yang beridir kokoh sejak tahun 1921 akhirnya runtuh
pada akhir abad ke-20. Adapun sebab-sebab keruntuhan Uni Soviet adalah sebagai
berikut :
· Politik glasnot (keterbukaan) dan
perestorika (pembaharuan) yang dikumandangkan oleh Mikhail Gorbachev mendorong
timbulnya semangat baru bagi rakyat Uni Soviet untuk hidup bebas tanpa ada
tekanan.
· Timbulnya nasionalisme di negara
bagian Uni Soviet akibat politik glasnot dan perestroika.
· Sistem ekonomi yang sentralis
tidak mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat.
· Sitem pemerintahan komunis yang
diktator tidak sejalan lagi dengan arus kebebasan yang sedang berkembang pada
saat itu.
· Pembentukan Uni Soviet pada
mulanya dilakukan dengan cara paksaan dan tekanan serta ancaman sehingga mudah
rapuh.
· Dominasi militer semakin
berkurang sejak memburuknya ekonomi Uni Soviet.
· Pengaruh komunis semakin pudar
sejak politik glasnot dan perestroika berkembang padahal tegaknya Uni Soviet
karena sistem komunis.
· Sebab khususnya adalah ketika
Boris Yeltsin (Presiden Rusia) mengeluarkan pernyataan yang berisi “Bahwa Uni
Republik Sosialis Soviet sebagai subjek hukum internasional dan realita
geopolitis dihapuskan eksistensinya”. Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 8
Desember 1991, namun baru tanggal 25 Desember 1991 resmi dinyatakan Uni Soviet
bubar ditandai dengan mundurnya Gorby.
Kedua negara adikuasa
akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh
karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya
menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia
dengan adanya Perang Dunia III.
Sehingga sejak 1970-an
hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin
mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut
Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
-Isu Berlin Barat dapat
diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
-Inggris mulai bergabung
dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
-Negara barat mulai
menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
-Terjadi kesepakatan
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT
I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan
strategis.
SALT I merupakan
perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di Helsinki,
Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh
Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan
perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss
pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina,
Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
Presiden Ronald Reagen
meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail
Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987.
Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan
perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta
kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng Xiaoping berhasil
menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng
Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi.
Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan
milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor
jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan
adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi
ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga
kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul
bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen,
Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan
bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni
Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami
kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami
kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni
Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri
mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
-ketidakpuasan kelas
menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
-tekanan kelompok etnis
non Rusia,
-korupsi yang timbul di
kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
-dana anggaran belanja
yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara
Eropa Timur,
-ketertinggalan
teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk
mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Perang Dingin akhirnya
berakhir karena:
-Sampai 1980, 11 % GNP
Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan
dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara
tersebut tidak lepas dari kendalinya.
-Tahun 1980, harga minyak
jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar
berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
-Muncul krisis
kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya muncul
pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga
mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non
komunis.
Dalam kondisi yang buruk
Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya
yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh
adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan
Glasnost.
PERESTROIKA merupakan
restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna
mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi.
Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai
massa. Jadi Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan
sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan
dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam
masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
-Kelompok Moderat, yaitu
kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang
disempurnakan.
-Kelompok Konservatif,
yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
-Kelompok Radikal, yaitu
kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.
Pada 19 Agustus 1991,
Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap
Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin
kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai
melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora
semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni
Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni
Soviet.
Uni Soviet mulai
mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet
menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni Soviet
dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai denganpenurunan bendera Uni Soviet dan
dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain
mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
Runtuhnya kekuatan Uni
Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh
keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.
PROSES GLOBALISASI SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
Di bidang politik
Hingga sekarang, proses globalisasi di bidang politik masih belum bisa
dijalankan dengan baik, atau bisa dikatakan : mungkin tidak akan dicapai.
Sebagai lembaga dunia, PBB turut berpartisipasi dalam menjalankan politik
pemerintahan dalam suatu Negara.
Masalah politik sangat rawan dalam peperangan. Contoh: ada beberapa
tindakan yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat, yakni: saat amerika
melakukan penyerangan terhadap Libya yang dituduh memiliki pabrik senjata untuk
memproduksi senjata kimia besar-besaran. Namun saat peneliti PBB menyelidiki
hal tersebut, ternyata tidak ditemukan pabrik senjata seperti yang dituduhkan
Amerika Serikat. Amerika sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta
satu-satunya Negara adikuasa menerapakan standart ganda, dengan menjalankan
kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan negaranya saja.
Di bidang ekonomi
Menjelang akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, kegiatan ekonomi
masyarakat dunia meningkat pesat. Persaingan ekonomi sangat jelas dalam bidang
industri. Yakni, masing-masing Negara industri berusaha mendapatkan pasar bagi
barang-barang hasil industrinya. Pelaksanaan ekonomi global diawali dengan
adanya kesepakatan pelaksanaan ekonomi secara regional/kawasan. Contoh:
pelaksanaan ekonomi di Negara-negara Eropa yang diawali dengan penyatuan mata
uang yang sah dikawasan Eropa (mata uang Euro).
Sedangkan Negara-negara dikawasan Asia Pasifik mengadakan serangkaian
pertemuan dalam APEC(Asia Pasific Economi Cooperation) yang metetapkan bahwa
kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan perdagangan bebas untuk semua anggota
APEC pada tahun 2020.
Oleh karena itu, nilai-nilai kerjasama baik dalam bentuk regional atau
global sangat besar artinya dalam kehidupan sebuah bangsa.
Nilai-nilai yang bermanfaat diantaranya :
Nilai
persahabatan antarbangsa
Jalinan persahabatan antarbangsa di dunia merupakan masalah yang sangat
penting untuk diperhatikan, karena melalui persahabatan antarbangsa akan dapat
berperan dalam menyelesaikan setiap masalah-masalah yang sedang dihadapi, maupun
yang sedang dihadapi oleh bangsa-bangsa lainnya.
Nilai kemanusiaan
Masalah kemnusiaan menjadi masalah Internasional yang perlu mendapat
perhatian khusus. PBB menaruh perhatian yang sangat besar terhadap
masalah-masalah Hak Asasi Manusia.
Nilai musyawarah
dan mufakat
PBB sebagai lembaga/badan dunia selalu menjadi tempat untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang sedang berkembang di dunia.
Nilai kerjasama
Untuk menjalin suatu hubungan, perlu adanya kerjasama dalam bidang
kehidupan masyarakat. Baik melalui bilateral/multilateral, regional/global.
Nilai saling
menghargai
Tiap bangsa di dunia harus dapat menghargai kedudukan dan keberadaan
bangsa lainnya, maka peperangan tidak akan pernah terjadi.
Nilai cinta perdamaian
Sejak berakhirnya perang dunia II, masalah perdamaian dunia merupakan
masalah yang secara khusus ditangani oleh PBB.
Teacher: Buk Ema SP.d
|
SEJARAH
NASIONAL
|
Oleh:
1. Kuratul Aini
2. Muliani
3. Musdiansyah
|
Ma. Hidayatul Muhsinin
1/23/2014
|
PERISTIWA-PERISTIWA PENTING MENJELANG DAN SETELAH BERAKHIRNYA PERANG
DUNIA II
a. Revolusi
Komunis 25 Oktober 1917
Sejarah terbentuknya Uni Soviet tidak dapat dilepaskan dari peristiwa
25 Oktober 1917 atau yang sering disebut dengan “Revolusi Komunis”.
Revolusi ini dipelopori oleh kaum Bolsyewiki (Sosialis radikal atau
Komunis) yang dipimpin oleh Lenin dan Trotsky. Mereka menggulingkan
pemerintahan kaum Mensyewiki atau sosiali moderat atau sosialis yang dipimpin
oleh Kerensky. Kerensky tidak mendapat kepercayaan lagi dari rakyat Rusia
setelah gagal menyerbu Jerman.
Pudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan kaum Mensyewiki
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum Bolsyewiki yang dipimpin oleh Lenin untuk
merebut kekuasaan. Tanggal 25 Oktober 1917 kekuasaan kaum Mesyewiki jatuh ke
tangan kaum Bolsyewiki.
b. Terbentuknya
Uni Soviet
Setelah berhasil menggunakan pemerintahan kaum Mensyewiki, Lenin
menggunakan beberapa kali kebijakan untuk mengatur pemerintahan komunis di
Rusia. Kebijakan itu diantaranya sebagai berikut.
1) Tahun 1919 dibentuk
komitern untuk memimpin komunisme internasional.
2) Tahun 1921 Rusia
berhasil mengajak Ukraina dan Belarusia untuk bergabung menjadi USSR (Union of
Soviet Socialist Republic), yang di singkat Uni Soviet dengan ibu kotanya di
Moskow. Tiga republik pendiri Uni Soviet ini kemudian berhasil mendesak
negara-negara sekitarnya untuk bergabung dengan Uni Soviet.
c. Sebab-sebab
runruhnya Uni Soviet
Negara Uni Soviet yang beridir kokoh sejak tahun 1921 akhirnya runtuh
pada akhir abad ke-20. Adapun sebab-sebab keruntuhan Uni Soviet adalah sebagai
berikut :
· Politik glasnot (keterbukaan) dan
perestorika (pembaharuan) yang dikumandangkan oleh Mikhail Gorbachev mendorong
timbulnya semangat baru bagi rakyat Uni Soviet untuk hidup bebas tanpa ada
tekanan.
· Timbulnya nasionalisme di negara
bagian Uni Soviet akibat politik glasnot dan perestroika.
· Sistem ekonomi yang sentralis
tidak mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat.
· Sitem pemerintahan komunis yang
diktator tidak sejalan lagi dengan arus kebebasan yang sedang berkembang pada
saat itu.
· Pembentukan Uni Soviet pada
mulanya dilakukan dengan cara paksaan dan tekanan serta ancaman sehingga mudah
rapuh.
· Dominasi militer semakin
berkurang sejak memburuknya ekonomi Uni Soviet.
· Pengaruh komunis semakin pudar
sejak politik glasnot dan perestroika berkembang padahal tegaknya Uni Soviet
karena sistem komunis.
· Sebab khususnya adalah ketika
Boris Yeltsin (Presiden Rusia) mengeluarkan pernyataan yang berisi “Bahwa Uni
Republik Sosialis Soviet sebagai subjek hukum internasional dan realita
geopolitis dihapuskan eksistensinya”. Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 8
Desember 1991, namun baru tanggal 25 Desember 1991 resmi dinyatakan Uni Soviet
bubar ditandai dengan mundurnya Gorby.
Kedua negara adikuasa
akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh
karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya
menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia
dengan adanya Perang Dunia III.
Sehingga sejak 1970-an
hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin
mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut
Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
-Isu Berlin Barat dapat
diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
-Inggris mulai bergabung
dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
-Negara barat mulai
menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
-Terjadi kesepakatan
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT
I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan
strategis.
SALT I merupakan
perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di Helsinki,
Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh
Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan
perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss
pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina,
Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
Presiden Ronald Reagen
meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail
Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987.
Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan
perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta
kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng Xiaoping berhasil
menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng
Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi.
Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan
milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor
jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan
adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi
ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga
kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul
bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen,
Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan
bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni
Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami
kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami
kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni
Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri
mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
-ketidakpuasan kelas
menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
-tekanan kelompok etnis
non Rusia,
-korupsi yang timbul di
kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
-dana anggaran belanja
yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara
Eropa Timur,
-ketertinggalan
teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk
mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Perang Dingin akhirnya
berakhir karena:
-Sampai 1980, 11 % GNP
Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan
dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara
tersebut tidak lepas dari kendalinya.
-Tahun 1980, harga minyak
jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar
berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
-Muncul krisis
kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya muncul
pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga
mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non
komunis.
Dalam kondisi yang buruk
Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya
yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh
adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan
Glasnost.
PERESTROIKA merupakan
restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna
mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi.
Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai
massa. Jadi Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan
sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan
dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam
masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
-Kelompok Moderat, yaitu
kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang
disempurnakan.
-Kelompok Konservatif,
yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
-Kelompok Radikal, yaitu
kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.
Pada 19 Agustus 1991,
Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap
Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin
kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai
melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora
semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni
Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni
Soviet.
Uni Soviet mulai
mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet
menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni Soviet
dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai denganpenurunan bendera Uni Soviet dan
dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain
mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
Runtuhnya kekuatan Uni
Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh
keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.
PROSES GLOBALISASI SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
Di bidang politik
Hingga sekarang, proses globalisasi di bidang politik masih belum bisa
dijalankan dengan baik, atau bisa dikatakan : mungkin tidak akan dicapai.
Sebagai lembaga dunia, PBB turut berpartisipasi dalam menjalankan politik
pemerintahan dalam suatu Negara.
Masalah politik sangat rawan dalam peperangan. Contoh: ada beberapa
tindakan yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat, yakni: saat amerika
melakukan penyerangan terhadap Libya yang dituduh memiliki pabrik senjata untuk
memproduksi senjata kimia besar-besaran. Namun saat peneliti PBB menyelidiki
hal tersebut, ternyata tidak ditemukan pabrik senjata seperti yang dituduhkan
Amerika Serikat. Amerika sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta
satu-satunya Negara adikuasa menerapakan standart ganda, dengan menjalankan
kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan negaranya saja.
Di bidang ekonomi
Menjelang akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, kegiatan ekonomi
masyarakat dunia meningkat pesat. Persaingan ekonomi sangat jelas dalam bidang
industri. Yakni, masing-masing Negara industri berusaha mendapatkan pasar bagi
barang-barang hasil industrinya. Pelaksanaan ekonomi global diawali dengan
adanya kesepakatan pelaksanaan ekonomi secara regional/kawasan. Contoh:
pelaksanaan ekonomi di Negara-negara Eropa yang diawali dengan penyatuan mata
uang yang sah dikawasan Eropa (mata uang Euro).
Sedangkan Negara-negara dikawasan Asia Pasifik mengadakan serangkaian
pertemuan dalam APEC(Asia Pasific Economi Cooperation) yang metetapkan bahwa
kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan perdagangan bebas untuk semua anggota
APEC pada tahun 2020.
Oleh karena itu, nilai-nilai kerjasama baik dalam bentuk regional atau
global sangat besar artinya dalam kehidupan sebuah bangsa.
Nilai-nilai yang bermanfaat diantaranya :
Nilai
persahabatan antarbangsa
Jalinan persahabatan antarbangsa di dunia merupakan masalah yang sangat
penting untuk diperhatikan, karena melalui persahabatan antarbangsa akan dapat
berperan dalam menyelesaikan setiap masalah-masalah yang sedang dihadapi, maupun
yang sedang dihadapi oleh bangsa-bangsa lainnya.
Nilai kemanusiaan
Masalah kemnusiaan menjadi masalah Internasional yang perlu mendapat
perhatian khusus. PBB menaruh perhatian yang sangat besar terhadap
masalah-masalah Hak Asasi Manusia.
Nilai musyawarah
dan mufakat
PBB sebagai lembaga/badan dunia selalu menjadi tempat untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang sedang berkembang di dunia.
Nilai kerjasama
Untuk menjalin suatu hubungan, perlu adanya kerjasama dalam bidang
kehidupan masyarakat. Baik melalui bilateral/multilateral, regional/global.
Nilai saling
menghargai
Tiap bangsa di dunia harus dapat menghargai kedudukan dan keberadaan
bangsa lainnya, maka peperangan tidak akan pernah terjadi.
Nilai cinta perdamaian
Sejak berakhirnya perang dunia II, masalah perdamaian dunia merupakan
masalah yang secara khusus ditangani oleh PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar