Social Icons

Minggu, 29 Juni 2014

Diskripsi Sejarah Nasional (perang dunia II dan perang dingin)







Teacher: Buk Ema SP.d
SEJARAH NASIONAL
Oleh:
1. Kuratul Aini
2. Muliani
3. Musdiansyah
4. lalu Jumadil Putra
























  





Ma. Hidayatul Muhsinin
1/23/2014









PERISTIWA-PERISTIWA PENTING MENJELANG DAN SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DUNIA II
a.      Revolusi Komunis 25 Oktober 1917
Sejarah terbentuknya Uni Soviet tidak dapat dilepaskan dari peristiwa 25 Oktober 1917 atau yang sering disebut dengan “Revolusi Komunis”.
Revolusi ini dipelopori oleh kaum Bolsyewiki (Sosialis radikal atau Komunis) yang dipimpin oleh Lenin dan Trotsky. Mereka menggulingkan pemerintahan kaum Mensyewiki atau sosiali moderat atau sosialis yang dipimpin oleh Kerensky. Kerensky tidak mendapat kepercayaan lagi dari rakyat Rusia setelah gagal menyerbu Jerman.
Pudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan kaum Mensyewiki dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum Bolsyewiki yang dipimpin oleh Lenin untuk merebut kekuasaan. Tanggal 25 Oktober 1917 kekuasaan kaum Mesyewiki jatuh ke tangan kaum Bolsyewiki.
b.    Terbentuknya Uni Soviet
Setelah berhasil menggunakan pemerintahan kaum Mensyewiki, Lenin menggunakan beberapa kali kebijakan untuk mengatur pemerintahan komunis di Rusia. Kebijakan itu diantaranya sebagai berikut.
1)   Tahun 1919 dibentuk komitern untuk memimpin komunisme internasional.
2)   Tahun 1921 Rusia berhasil mengajak Ukraina dan Belarusia untuk bergabung menjadi USSR (Union of Soviet Socialist Republic), yang di singkat Uni Soviet dengan ibu kotanya di Moskow. Tiga republik pendiri Uni Soviet ini kemudian berhasil mendesak negara-negara sekitarnya untuk bergabung dengan Uni Soviet.


c.       Sebab-sebab runruhnya Uni Soviet
Negara Uni Soviet yang beridir kokoh sejak tahun 1921 akhirnya runtuh pada akhir abad ke-20. Adapun sebab-sebab keruntuhan Uni Soviet adalah sebagai berikut :
·      Politik glasnot (keterbukaan) dan perestorika (pembaharuan) yang dikumandangkan oleh Mikhail Gorbachev mendorong timbulnya semangat baru bagi rakyat Uni Soviet untuk hidup bebas tanpa ada tekanan.
·      Timbulnya nasionalisme di negara bagian Uni Soviet akibat politik glasnot dan perestroika.
·      Sistem ekonomi yang sentralis tidak mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat.
·      Sitem pemerintahan komunis yang diktator tidak sejalan lagi dengan arus kebebasan yang sedang berkembang pada saat itu.
·      Pembentukan Uni Soviet pada mulanya dilakukan dengan cara paksaan dan tekanan serta ancaman sehingga mudah rapuh.
·      Dominasi militer semakin berkurang sejak memburuknya ekonomi Uni Soviet.
·      Pengaruh komunis semakin pudar sejak politik glasnot dan perestroika berkembang padahal tegaknya Uni Soviet karena sistem komunis.
·      Sebab khususnya adalah ketika Boris Yeltsin (Presiden Rusia) mengeluarkan pernyataan yang berisi “Bahwa Uni Republik Sosialis Soviet sebagai subjek hukum internasional dan realita geopolitis dihapuskan eksistensinya”. Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 8 Desember 1991, namun baru tanggal 25 Desember 1991 resmi dinyatakan Uni Soviet bubar ditandai dengan mundurnya Gorby.





Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III.

Sehingga sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.

-Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
-Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
-Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
-Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.


SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng Xiaoping  merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :

-ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
-tekanan kelompok etnis non Rusia,
-korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
-dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara Eropa Timur,
-ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.

Perang Dingin akhirnya berakhir karena:

-Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
-Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
-Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.

Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis.
Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan Glasnost.
PERESTROIKA merupakan restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi. Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.

-Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang disempurnakan.
-Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
-Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.

Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai denganpenurunan bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.

Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.







PROSES GLOBALISASI SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DINGIN


Di bidang politik
Hingga sekarang, proses globalisasi di bidang politik masih belum bisa dijalankan dengan baik, atau bisa dikatakan : mungkin tidak akan dicapai. Sebagai lembaga dunia, PBB turut berpartisipasi dalam menjalankan politik pemerintahan dalam suatu Negara.
Masalah politik sangat rawan dalam peperangan. Contoh: ada beberapa tindakan yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat, yakni: saat amerika melakukan penyerangan terhadap Libya yang dituduh memiliki pabrik senjata untuk memproduksi senjata kimia besar-besaran. Namun saat peneliti PBB menyelidiki hal tersebut, ternyata tidak ditemukan pabrik senjata seperti yang dituduhkan Amerika Serikat.  Amerika sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta satu-satunya Negara adikuasa menerapakan standart ganda, dengan menjalankan kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan negaranya saja.

Di bidang ekonomi
Menjelang akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, kegiatan ekonomi masyarakat dunia meningkat pesat. Persaingan ekonomi sangat jelas dalam bidang industri. Yakni, masing-masing Negara industri berusaha mendapatkan pasar bagi barang-barang hasil industrinya. Pelaksanaan ekonomi global diawali dengan adanya kesepakatan pelaksanaan ekonomi secara regional/kawasan. Contoh: pelaksanaan ekonomi di Negara-negara Eropa yang diawali dengan penyatuan mata uang yang sah dikawasan Eropa (mata uang Euro).

Sedangkan Negara-negara dikawasan Asia Pasifik mengadakan serangkaian pertemuan dalam APEC(Asia Pasific Economi Cooperation) yang metetapkan bahwa kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan perdagangan bebas untuk semua anggota APEC pada tahun 2020.
Oleh karena itu, nilai-nilai kerjasama baik dalam bentuk regional atau global sangat besar artinya dalam kehidupan sebuah bangsa.
Nilai-nilai yang bermanfaat diantaranya :
      Nilai persahabatan antarbangsa
Jalinan persahabatan antarbangsa di dunia merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan, karena melalui persahabatan antarbangsa akan dapat berperan dalam menyelesaikan setiap masalah-masalah yang sedang dihadapi, maupun yang sedang dihadapi oleh bangsa-bangsa lainnya.
      Nilai kemanusiaan
Masalah kemnusiaan menjadi masalah Internasional yang perlu mendapat perhatian khusus. PBB menaruh perhatian yang sangat besar terhadap masalah-masalah Hak Asasi Manusia.
      Nilai musyawarah dan mufakat
PBB sebagai lembaga/badan dunia selalu menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang berkembang di dunia.
      Nilai kerjasama
Untuk menjalin suatu hubungan, perlu adanya kerjasama dalam bidang kehidupan masyarakat. Baik melalui bilateral/multilateral, regional/global.
      Nilai saling menghargai
Tiap bangsa di dunia harus dapat menghargai kedudukan dan keberadaan bangsa lainnya, maka peperangan tidak akan pernah terjadi.
      Nilai cinta perdamaian
Sejak berakhirnya perang dunia II, masalah perdamaian dunia merupakan masalah yang secara khusus ditangani oleh PBB.








Teacher: Buk Ema SP.d
SEJARAH NASIONAL
Oleh:
1. Kuratul Aini
2. Muliani
3. Musdiansyah
4. lalu Jumadil Putra
























  





Ma. Hidayatul Muhsinin
1/23/2014









PERISTIWA-PERISTIWA PENTING MENJELANG DAN SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DUNIA II
a.      Revolusi Komunis 25 Oktober 1917
Sejarah terbentuknya Uni Soviet tidak dapat dilepaskan dari peristiwa 25 Oktober 1917 atau yang sering disebut dengan “Revolusi Komunis”.
Revolusi ini dipelopori oleh kaum Bolsyewiki (Sosialis radikal atau Komunis) yang dipimpin oleh Lenin dan Trotsky. Mereka menggulingkan pemerintahan kaum Mensyewiki atau sosiali moderat atau sosialis yang dipimpin oleh Kerensky. Kerensky tidak mendapat kepercayaan lagi dari rakyat Rusia setelah gagal menyerbu Jerman.
Pudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan kaum Mensyewiki dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum Bolsyewiki yang dipimpin oleh Lenin untuk merebut kekuasaan. Tanggal 25 Oktober 1917 kekuasaan kaum Mesyewiki jatuh ke tangan kaum Bolsyewiki.
b.    Terbentuknya Uni Soviet
Setelah berhasil menggunakan pemerintahan kaum Mensyewiki, Lenin menggunakan beberapa kali kebijakan untuk mengatur pemerintahan komunis di Rusia. Kebijakan itu diantaranya sebagai berikut.
1)   Tahun 1919 dibentuk komitern untuk memimpin komunisme internasional.
2)   Tahun 1921 Rusia berhasil mengajak Ukraina dan Belarusia untuk bergabung menjadi USSR (Union of Soviet Socialist Republic), yang di singkat Uni Soviet dengan ibu kotanya di Moskow. Tiga republik pendiri Uni Soviet ini kemudian berhasil mendesak negara-negara sekitarnya untuk bergabung dengan Uni Soviet.


c.       Sebab-sebab runruhnya Uni Soviet
Negara Uni Soviet yang beridir kokoh sejak tahun 1921 akhirnya runtuh pada akhir abad ke-20. Adapun sebab-sebab keruntuhan Uni Soviet adalah sebagai berikut :
·      Politik glasnot (keterbukaan) dan perestorika (pembaharuan) yang dikumandangkan oleh Mikhail Gorbachev mendorong timbulnya semangat baru bagi rakyat Uni Soviet untuk hidup bebas tanpa ada tekanan.
·      Timbulnya nasionalisme di negara bagian Uni Soviet akibat politik glasnot dan perestroika.
·      Sistem ekonomi yang sentralis tidak mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat.
·      Sitem pemerintahan komunis yang diktator tidak sejalan lagi dengan arus kebebasan yang sedang berkembang pada saat itu.
·      Pembentukan Uni Soviet pada mulanya dilakukan dengan cara paksaan dan tekanan serta ancaman sehingga mudah rapuh.
·      Dominasi militer semakin berkurang sejak memburuknya ekonomi Uni Soviet.
·      Pengaruh komunis semakin pudar sejak politik glasnot dan perestroika berkembang padahal tegaknya Uni Soviet karena sistem komunis.
·      Sebab khususnya adalah ketika Boris Yeltsin (Presiden Rusia) mengeluarkan pernyataan yang berisi “Bahwa Uni Republik Sosialis Soviet sebagai subjek hukum internasional dan realita geopolitis dihapuskan eksistensinya”. Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 8 Desember 1991, namun baru tanggal 25 Desember 1991 resmi dinyatakan Uni Soviet bubar ditandai dengan mundurnya Gorby.





Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III.

Sehingga sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.

-Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
-Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
-Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
-Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.


SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng Xiaoping  merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :

-ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
-tekanan kelompok etnis non Rusia,
-korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
-dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara Eropa Timur,
-ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.

Perang Dingin akhirnya berakhir karena:

-Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
-Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
-Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.

Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis.
Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan Glasnost.
PERESTROIKA merupakan restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi. Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.

-Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang disempurnakan.
-Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
-Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.

Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai denganpenurunan bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.

Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.







PROSES GLOBALISASI SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DINGIN


Di bidang politik
Hingga sekarang, proses globalisasi di bidang politik masih belum bisa dijalankan dengan baik, atau bisa dikatakan : mungkin tidak akan dicapai. Sebagai lembaga dunia, PBB turut berpartisipasi dalam menjalankan politik pemerintahan dalam suatu Negara.
Masalah politik sangat rawan dalam peperangan. Contoh: ada beberapa tindakan yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat, yakni: saat amerika melakukan penyerangan terhadap Libya yang dituduh memiliki pabrik senjata untuk memproduksi senjata kimia besar-besaran. Namun saat peneliti PBB menyelidiki hal tersebut, ternyata tidak ditemukan pabrik senjata seperti yang dituduhkan Amerika Serikat.  Amerika sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta satu-satunya Negara adikuasa menerapakan standart ganda, dengan menjalankan kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan negaranya saja.

Di bidang ekonomi
Menjelang akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, kegiatan ekonomi masyarakat dunia meningkat pesat. Persaingan ekonomi sangat jelas dalam bidang industri. Yakni, masing-masing Negara industri berusaha mendapatkan pasar bagi barang-barang hasil industrinya. Pelaksanaan ekonomi global diawali dengan adanya kesepakatan pelaksanaan ekonomi secara regional/kawasan. Contoh: pelaksanaan ekonomi di Negara-negara Eropa yang diawali dengan penyatuan mata uang yang sah dikawasan Eropa (mata uang Euro).

Sedangkan Negara-negara dikawasan Asia Pasifik mengadakan serangkaian pertemuan dalam APEC(Asia Pasific Economi Cooperation) yang metetapkan bahwa kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan perdagangan bebas untuk semua anggota APEC pada tahun 2020.
Oleh karena itu, nilai-nilai kerjasama baik dalam bentuk regional atau global sangat besar artinya dalam kehidupan sebuah bangsa.
Nilai-nilai yang bermanfaat diantaranya :
      Nilai persahabatan antarbangsa
Jalinan persahabatan antarbangsa di dunia merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan, karena melalui persahabatan antarbangsa akan dapat berperan dalam menyelesaikan setiap masalah-masalah yang sedang dihadapi, maupun yang sedang dihadapi oleh bangsa-bangsa lainnya.
      Nilai kemanusiaan
Masalah kemnusiaan menjadi masalah Internasional yang perlu mendapat perhatian khusus. PBB menaruh perhatian yang sangat besar terhadap masalah-masalah Hak Asasi Manusia.
      Nilai musyawarah dan mufakat
PBB sebagai lembaga/badan dunia selalu menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang berkembang di dunia.
      Nilai kerjasama
Untuk menjalin suatu hubungan, perlu adanya kerjasama dalam bidang kehidupan masyarakat. Baik melalui bilateral/multilateral, regional/global.
      Nilai saling menghargai
Tiap bangsa di dunia harus dapat menghargai kedudukan dan keberadaan bangsa lainnya, maka peperangan tidak akan pernah terjadi.
      Nilai cinta perdamaian
Sejak berakhirnya perang dunia II, masalah perdamaian dunia merupakan masalah yang secara khusus ditangani oleh PBB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Comment

 
Blogger Templates