Sobat belajar kali ini Belajar yuuk!! akan share tentang kitab Thaharah dengan terjemahannya kepada sobat2 dimana pun anda berada.
|
BAB AIR-AIR
|
بَابُ اَلْمِيَاهِِ
|
|
Hadits No. 1
|
||
Dari
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda tentang (air) laut. "Laut itu airnya suci
dan mensucikan, bangkainya pun halal." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan
Ibnu Syaibah. Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih
oleh oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi'i dan Ahmad juga
meriwayatkannya.
|
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْبَحْرِ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ
وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ
وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ
|
|
Hadits No. 2
|
||
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya
(hakekat) air adalah suci dan mensucikan, tak ada sesuatu pun yang
menajiskannya." Dikeluarkan oleh Imam Tiga dan dinilai shahih oleh
Ahmad.
|
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ
الْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ أَخْرَجَهُ
الثَّلَاثَةُ وَصَحَّحَهُ أَحْمَدُ
|
|
Hadits No. 3
|
||
Dari Abu Umamah al-Bahily Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya
air itu tidak ada sesuatu pun yang dapat menajiskannya kecuali oleh sesuatu
yang dapat merubah bau, rasa atau warnanya." Dikeluarkan oleh Ibnu Majah
dan dianggap lemah oleh Ibnu Hatim.
|
وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ
الْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ إلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ وَلَوْنِهِ أَخْرَجَهُ ابْنُ مَاجَهْ وَضَعَّفَهُ أَبُو حَاتِمٍ
|
|
Hadits No. 4
|
||
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Baihaqi: "Air itu suci dan mensucikan kecuali jika ia berubah baunya,
rasanya atau warnanya dengan suatu najis yang masuk di dalamnya."
|
وَلِلْبَيْهَقِيِّ الْمَاءُ طَهُورٌ إلَّا إنْ
تَغَيَّرَ رِيحُهُ أَوْ طَعْمُهُ أَوْ لَوْنُهُ بِنَجَاسَةٍ تَحْدُثُ فِيهِ
|
|
Hadits No. 5
|
||
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika
banyaknya air telah mencapai dua kullah maka ia tidak mengandung
kotoran." Dalam suatu lafadz hadits: "Tidak najis". Dikeluarkan
oleh Imam Empat dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Hakim, dan Ibnu
Hibban.
|
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا
كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ الْخَبَثَ وَفِي
لَفْظٍ لَمْ يَنْجُسْ أَخْرَجَهُ
الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالْحَاكِمُ وَابْنُ حِبَّانَ
|
|
Hadits No. 6
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang
di antara kamu mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam
keadaan junub." Dikeluarkan oleh Muslim.
|
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
يَغْتَسِلْ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
|
|
Hadits No. 7
|
||
Menurut Riwayat Imam Bukhari: "Janganlah sekali-kali
seseorang di antara kamu kencing dalam air tergenang yang tidak mengalir
kemudian dia mandi di dalamnya."
|
َلِلْبُخَارِيِّ لَا
يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ الَّذِي لَا يَجْرِي ثُمَّ
يَغْتَسِلُ فِيهِ
|
|
Hadits No. 8
|
||
Menurut riwayat Muslim dan Abu Dawud:
"Dan janganlah seseorang mandi junub di dalamnya."
|
َوَلِمُسْلِمٍ
مِنْهُ وَلِأَبِي دَاوُد : وَلَا يَغْتَسِلُ فِيهِ مِنْ
الْجَنَابَةِ
|
|
Hadits No. 9
|
||
Seorang laki-laki yang bersahabat dengan Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam melarang perempuan mandi dari sisa air laki-laki atau laki-laki dari
sisa air perempuan, namun hendaklah keduanya menyiduk (mengambil) air
bersama-sama. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, dan sanadnya benar.
|
َوَعَنْ رَجُلٍ صَحِبَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : نَهَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَغْتَسِلَ الْمَرْأَةُ
بِفَضْلِ الرَّجُلِ أَوْ الرَّجُلُ بِفَضْلِ الْمَرْأَةِ وَلْيَغْتَرِفَا
جَمِيعًا أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ
وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ
|
|
Hadits No. 10
|
||
Dari Ibnu Abbas r.a: Bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam pernah mandi dari air sisa Maimunah r.a. Diriwayatkan oleh
Imam Muslim.
|
َوَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ بِفَضْلِ مَيْمُونَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
|
|
Hadits No. 11
|
||
Menurut para pengarang kitab Sunan: Sebagian
istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mandi dalam satu tempat air, lalu
Nabi datang hendak mandi dengan air itu, maka berkatalah istrinya:
Sesungguhnya aku sedang junub. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya air itu tidak menjadi junub." Hadits shahih menurut
Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
|
َوَلِأَصْحَابِ
السُّنَنِ : اغْتَسَلَ بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي جَفْنَةٍ فَجَاءَ يَغْتَسِلُ مِنْهَا فَقَالَتْ : إنِّي كُنْت
جُنُبًا فَقَالَ : إنَّ الْمَاءَ لَا يَجْنُبُ وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 12
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucinya tempat air
seseorang diantara kamu jika dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali,
yang pertamanya dicampur dengan debu tanah." Dikeluarkan oleh Muslim.
Dalam riwayat lain disebutkan: "Hendaklah ia membuang air itu."
Menurut riwayat Tirmidzi: "Yang terakhir atau yang pertama (dicampur
dengan debu tanah).
|
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُهُورُ إنَاءِ أَحَدِكُمْ إذَا
وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ
بِالتُّرَابِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَفِي لَفْظٍ لَهُ
فَلْيُرِقْهُ وَلِلتِّرْمِذِيِّ أُخْرَاهُنَّ أَوْ أُولَاهُنَّ
|
|
Hadits No. 13
|
||
Dari Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda perihal kucing -bahwa
kucing itu tidaklah najis, ia adalah termasuk hewan berkeliaran di sekitarmu.
Diriwayatkan oleh Imam Empat dan dianggap shahih oleh Tirmidzi dan Ibnu
Khuzaimah.
|
َوَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ - فِي
الْهِرَّةِ - : إنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ
إنَّمَا هِيَ مِنْ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ
أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَة
|
|
Hadits No. 14
|
||
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata:
"Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu sudut masjid, maka
orang-orang menghardiknya, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang
mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu disiramkan di atas bekas kencing
itu." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي
طَائِفَةِ الْمَسْجِدِ فَزَجَرَهُ النَّاسُ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَضَى بَوْلَهُ أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ؛ فَأُهْرِيقَ عَلَيْهِ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 15
|
||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dihalalkan bagi
kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Dua macam bangkai itu adalah
belalang dan ikan, sedangkan dua macam darah adalah hati dan jantung."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah, dan di dalam sanadnya ada kelemahan.
|
َوَعَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ
وَدَمَانِ. فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ : فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ وَأَمَّا
الدَّمَانِ : فَالطِّحَالُ وَالْكَبِدُ أَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَهْ وَفِيهِ ضَعْفٌ
|
|
Hadits No. 16
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada lalat
jatuh ke dalam minuman seseorang di antara kamu maka benamkanlah lalat itu
kemudian keluarkanlah, sebab ada salah satu sayapnya ada penyakit dan pada
sayap lainnya ada obat penawar." Dikeluarkan oleh Bukhari dan Abu Dawud
dengan tambahan: "Dan hendaknya ia waspada dengan sayap yang ada
penyakitnya."
|
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا
وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ
فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَأَبُو دَاوُد . وَزَادَ وَإِنَّهُ
يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ
|
|
Hadits No. 17
|
||
Dari Abu Waqid Al-Laitsi Radliyallaahu 'anhu
bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Anggota yang
terputus dari binatang yang masih hidup adalah termasuk bangkai."
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan beliau menyatakannya shahih.
Lafadz hadits ini menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْ أَبِي وَاقِدٍ
اللَّيْثِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قُطِعَ مِنْ الْبَهِيمَةِ -
وَهِيَ حَيَّةٌ - فَهُوَ مَيِّتٌ أَخْرَجَهُ أَبُو
دَاوُد وَالتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ وَاللَّفْظُ لَهُ
|
Maaf sobat jika tidak lengkap, hanya ini yang saya punya ,,,, insyaAlloh besok saya akan share lanjutannya lagi ,,,,
semoga bermamfaat ,,,
semoga bermamfaat ,,,
Wassalamualaikum wr. wb.
Sobat belajar kali ini Belajar yuuk!! akan share tentang kitab Thaharah dengan terjemahannya kepada sobat2 dimana pun anda berada.
|
BAB AIR-AIR
|
بَابُ اَلْمِيَاهِِ
|
|
Hadits No. 1
|
||
Dari
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda tentang (air) laut. "Laut itu airnya suci
dan mensucikan, bangkainya pun halal." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan
Ibnu Syaibah. Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih
oleh oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi'i dan Ahmad juga
meriwayatkannya.
|
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْبَحْرِ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ
وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ
وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ
|
|
Hadits No. 2
|
||
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya
(hakekat) air adalah suci dan mensucikan, tak ada sesuatu pun yang
menajiskannya." Dikeluarkan oleh Imam Tiga dan dinilai shahih oleh
Ahmad.
|
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ
الْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ أَخْرَجَهُ
الثَّلَاثَةُ وَصَحَّحَهُ أَحْمَدُ
|
|
Hadits No. 3
|
||
Dari Abu Umamah al-Bahily Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya
air itu tidak ada sesuatu pun yang dapat menajiskannya kecuali oleh sesuatu
yang dapat merubah bau, rasa atau warnanya." Dikeluarkan oleh Ibnu Majah
dan dianggap lemah oleh Ibnu Hatim.
|
وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ
الْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ إلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ وَلَوْنِهِ أَخْرَجَهُ ابْنُ مَاجَهْ وَضَعَّفَهُ أَبُو حَاتِمٍ
|
|
Hadits No. 4
|
||
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Baihaqi: "Air itu suci dan mensucikan kecuali jika ia berubah baunya,
rasanya atau warnanya dengan suatu najis yang masuk di dalamnya."
|
وَلِلْبَيْهَقِيِّ الْمَاءُ طَهُورٌ إلَّا إنْ
تَغَيَّرَ رِيحُهُ أَوْ طَعْمُهُ أَوْ لَوْنُهُ بِنَجَاسَةٍ تَحْدُثُ فِيهِ
|
|
Hadits No. 5
|
||
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika
banyaknya air telah mencapai dua kullah maka ia tidak mengandung
kotoran." Dalam suatu lafadz hadits: "Tidak najis". Dikeluarkan
oleh Imam Empat dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Hakim, dan Ibnu
Hibban.
|
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا
كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ الْخَبَثَ وَفِي
لَفْظٍ لَمْ يَنْجُسْ أَخْرَجَهُ
الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالْحَاكِمُ وَابْنُ حِبَّانَ
|
|
Hadits No. 6
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang
di antara kamu mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam
keadaan junub." Dikeluarkan oleh Muslim.
|
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
يَغْتَسِلْ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
|
|
Hadits No. 7
|
||
Menurut Riwayat Imam Bukhari: "Janganlah sekali-kali
seseorang di antara kamu kencing dalam air tergenang yang tidak mengalir
kemudian dia mandi di dalamnya."
|
َلِلْبُخَارِيِّ لَا
يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ الَّذِي لَا يَجْرِي ثُمَّ
يَغْتَسِلُ فِيهِ
|
|
Hadits No. 8
|
||
Menurut riwayat Muslim dan Abu Dawud:
"Dan janganlah seseorang mandi junub di dalamnya."
|
َوَلِمُسْلِمٍ
مِنْهُ وَلِأَبِي دَاوُد : وَلَا يَغْتَسِلُ فِيهِ مِنْ
الْجَنَابَةِ
|
|
Hadits No. 9
|
||
Seorang laki-laki yang bersahabat dengan Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam melarang perempuan mandi dari sisa air laki-laki atau laki-laki dari
sisa air perempuan, namun hendaklah keduanya menyiduk (mengambil) air
bersama-sama. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, dan sanadnya benar.
|
َوَعَنْ رَجُلٍ صَحِبَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : نَهَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَغْتَسِلَ الْمَرْأَةُ
بِفَضْلِ الرَّجُلِ أَوْ الرَّجُلُ بِفَضْلِ الْمَرْأَةِ وَلْيَغْتَرِفَا
جَمِيعًا أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ
وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ
|
|
Hadits No. 10
|
||
Dari Ibnu Abbas r.a: Bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam pernah mandi dari air sisa Maimunah r.a. Diriwayatkan oleh
Imam Muslim.
|
َوَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ بِفَضْلِ مَيْمُونَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
|
|
Hadits No. 11
|
||
Menurut para pengarang kitab Sunan: Sebagian
istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mandi dalam satu tempat air, lalu
Nabi datang hendak mandi dengan air itu, maka berkatalah istrinya:
Sesungguhnya aku sedang junub. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya air itu tidak menjadi junub." Hadits shahih menurut
Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
|
َوَلِأَصْحَابِ
السُّنَنِ : اغْتَسَلَ بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي جَفْنَةٍ فَجَاءَ يَغْتَسِلُ مِنْهَا فَقَالَتْ : إنِّي كُنْت
جُنُبًا فَقَالَ : إنَّ الْمَاءَ لَا يَجْنُبُ وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 12
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucinya tempat air
seseorang diantara kamu jika dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali,
yang pertamanya dicampur dengan debu tanah." Dikeluarkan oleh Muslim.
Dalam riwayat lain disebutkan: "Hendaklah ia membuang air itu."
Menurut riwayat Tirmidzi: "Yang terakhir atau yang pertama (dicampur
dengan debu tanah).
|
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُهُورُ إنَاءِ أَحَدِكُمْ إذَا
وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ
بِالتُّرَابِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَفِي لَفْظٍ لَهُ
فَلْيُرِقْهُ وَلِلتِّرْمِذِيِّ أُخْرَاهُنَّ أَوْ أُولَاهُنَّ
|
|
Hadits No. 13
|
||
Dari Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda perihal kucing -bahwa
kucing itu tidaklah najis, ia adalah termasuk hewan berkeliaran di sekitarmu.
Diriwayatkan oleh Imam Empat dan dianggap shahih oleh Tirmidzi dan Ibnu
Khuzaimah.
|
َوَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ - فِي
الْهِرَّةِ - : إنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ
إنَّمَا هِيَ مِنْ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ
أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَة
|
|
Hadits No. 14
|
||
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata:
"Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu sudut masjid, maka
orang-orang menghardiknya, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang
mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu disiramkan di atas bekas kencing
itu." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي
طَائِفَةِ الْمَسْجِدِ فَزَجَرَهُ النَّاسُ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَضَى بَوْلَهُ أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ؛ فَأُهْرِيقَ عَلَيْهِ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 15
|
||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dihalalkan bagi
kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Dua macam bangkai itu adalah
belalang dan ikan, sedangkan dua macam darah adalah hati dan jantung."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah, dan di dalam sanadnya ada kelemahan.
|
َوَعَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ
وَدَمَانِ. فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ : فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ وَأَمَّا
الدَّمَانِ : فَالطِّحَالُ وَالْكَبِدُ أَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَهْ وَفِيهِ ضَعْفٌ
|
|
Hadits No. 16
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada lalat
jatuh ke dalam minuman seseorang di antara kamu maka benamkanlah lalat itu
kemudian keluarkanlah, sebab ada salah satu sayapnya ada penyakit dan pada
sayap lainnya ada obat penawar." Dikeluarkan oleh Bukhari dan Abu Dawud
dengan tambahan: "Dan hendaknya ia waspada dengan sayap yang ada
penyakitnya."
|
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا
وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ
فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَأَبُو دَاوُد . وَزَادَ وَإِنَّهُ
يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ
|
|
Hadits No. 17
|
||
Dari Abu Waqid Al-Laitsi Radliyallaahu 'anhu
bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Anggota yang
terputus dari binatang yang masih hidup adalah termasuk bangkai."
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan beliau menyatakannya shahih.
Lafadz hadits ini menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْ أَبِي وَاقِدٍ
اللَّيْثِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قُطِعَ مِنْ الْبَهِيمَةِ -
وَهِيَ حَيَّةٌ - فَهُوَ مَيِّتٌ أَخْرَجَهُ أَبُو
دَاوُد وَالتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ وَاللَّفْظُ لَهُ
|
Maaf sobat jika tidak lengkap, hanya ini yang saya punya ,,,, insyaAlloh besok saya akan share lanjutannya lagi ,,,,
semoga bermamfaat ,,,
semoga bermamfaat ,,,
Wassalamualaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar